Selasa, 04 November 2014

Prasasti Sendang Kamal


Prasasti Sendang Kamal, berlokasi di Dukuh Sumber/ Kraton Timur, Kelurahan Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.

Prasasti Sendang Kamal atau bisa di sebut Prasasti Kwambang Kulwan. Prasasti Sendang Kamal sebenarnya adalah 4 buah Batu Gilang (Watu Gilang), 3 (Tiga) prasasti terletak di selatan sendang (sumber air) di Dukuh Sumber (Kraton Trimur), dikenal dengan Prasasti Kwambang Kulwan.
               
Di prasasti ini juga terdapat Pemandian,Pemandian tersebut terkenal dengan nama Sendang Kamal. Sendang Kamal adalah petirtan atau sendang keraton,atau kolam pemandian peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1921.Di samping pemandian ini juga terdapat sebuah bangunan bekas belanda,dengan arsitektur bergaya khas Belanda,yang masih kokoh berdiri.Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat bersantai ataupun berganti pakaian oleh para Belanda,setelah mandi di kolam pemandian Sendang kamal.

KOLAM PEMANDIAN SENDANG KAMAL


  Keadaan Umum Prasasti Sendang Kamal:


Prasasti Sendang Kamal terdiri atas 4 buah prasasti. Dua buah prasasti masih dapat di baca pada baris-baris awal, sedangkan dua lainnya telah aus. Sebuah prasasti tersimpan di Museum Nasional dengan nomor D.37, dikenal dengan Prasasti Kawambang Kulwan. Tiga prasasti lainnya terletak di selatan sendang (sumber air) di Dusun Sendang Kamal. Nama lain dari prasasti ini adalah Prasasti Kawambang Kulwan.


Huruf yang dipahatkan pada Prasasti Kawambang Kulwan terdapat di seluruh sisi dengan huruf dan bahasa Jawa kuna dan pada bagian bawah dihiasi dengan pahatan hiasan bunga padma. Prasasti ini telah dibaca oleh J.L.A. Brandes (seorang ilmuwan Belanda) walaupun hanya 12 baris bagian awal pada sisi depan.

   Sekitar pada tahun 1830 Maospati pernah beberapakali menjadi pusat pemerintahan kerajaan. Bahkan banyak pendapat yang mengatakan bahwa Prabu Dharmawangsa Teguh,dari wangsa Isyana Medang Kahuripan beristana di wilayah ini, terbukti dengan banyaknya prasasti yang dikeluarkan oleh kerajaan Medang di wilayah Maospati.

Sejarah Prasasti Sendang Kamal

Sekitar 70 tahun setelah masa pemerintahan Mpu Sindok dari Mataram Kuno (Medang), diantara kurun waktu tersebut tidak didapat informasi mengenai pemerintahan raja-raja hingga munculnya pemerintahan Raja Airlangga. Prasasti Kawambang Kulwan berada di kurun waktu yang kosong itu, dengan angka tahun 913 S. Walaupun nama raja pada prasasti ini tidak terbaca tetapi dari angka tahun dan sumber data lain yang mendukung seperti kitab Wirataparwa yang ditulis tahun 918 S menyebut diantara tahun tersebut diperintah oleh Raja Dharmmawangsa Teguh.

Informasi yang didapat pada prasasti Kawambang Kulwan adalah berupa penetapan sima di desa Kawambang Kulwan yang berupa sima swatantra dari sri maharaja (Dharmmawangsa Teguh) yang diteruskan oleh Pu Dharmmasanggramawikranta dan diterima oleh Samgat Kanuruhan Pu Burung tentang pendirian bangunan suci untuk dewa Siwa dan adanya ajaran kitab Siwasasana

Upacara tersebut dihadiri oleh para samgat dari berbagai daerah di sekitar desa Kawambang Kulwan. Prasasti berhenti pada bagian pemberian hadiah, tidak tertutup kemungkinan terdapat kelanjutan dari isi prasasti ini di bagian batu yang lain. Dalam prasasti ini dapat di katakan bercorak agama Hindu Siwaisme,yang di buktikan dari kisah-kisah yang mendukung prasasti ini.

Keadaan umum pemandian sendang kamal


Air yang digunakan pada pemandian Sendang Kamal,berasal dari saluran air yang berada di pangkal pemandian. Saluran ini menghubungkan antara kolam pemandian dengan sungai yang berada di dekatnya. Dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi,untuk mengatur deras aliran air yang masuk ke dalam kolam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar