Duniaku
Rabu, 05 November 2014
Taman Ria Kosala Tirta
Taman Ria Kosala Tirta, dilihat dari namanya saja sudah terlintas bagaimana keadaannya. Taman yang indah disertai pepohonan yang rindang menambah semaraknya taman ria ini. KosalaTirta terletak di Desa Gambiran, Kecamatan Maospati.
Kolam renang yang bersih, lingkungan yang rindang ditunjang dengan
adanya permainan anak-anak. Kosala Tirta ini juga merupakan salah satu
tujuan wisata keluarga.
Taman ria dan kolam renang Kosala Tirta yang berada dalam suatu
lokasi dengan luas sekitar 1,5 Hektar, dan telah diresmikan pada tahun
1975 oleh Gubernur Jatim M.Noor.
Selasa, 04 November 2014
Prasasti Sendang Kamal
Prasasti Sendang Kamal, berlokasi
di Dukuh Sumber/ Kraton Timur,
Kelurahan Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
Prasasti Sendang Kamal atau bisa di sebut Prasasti Kwambang Kulwan. Prasasti Sendang
Kamal sebenarnya adalah 4
buah Batu Gilang (Watu Gilang), 3 (Tiga) prasasti terletak di selatan sendang (sumber air) di Dukuh Sumber
(Kraton Trimur), dikenal dengan Prasasti Kwambang Kulwan.
Di prasasti ini juga terdapat Pemandian,Pemandian tersebut terkenal dengan nama
Sendang Kamal. Sendang
Kamal adalah petirtan
atau sendang keraton,atau kolam pemandian peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1921.Di
samping pemandian ini juga terdapat sebuah bangunan bekas belanda,dengan
arsitektur bergaya khas Belanda,yang masih kokoh berdiri.Bangunan ini dulu
digunakan sebagai tempat bersantai ataupun berganti pakaian oleh para
Belanda,setelah mandi di kolam pemandian Sendang kamal.
KOLAM PEMANDIAN SENDANG KAMAL
Keadaan
Umum Prasasti Sendang Kamal:
Prasasti Sendang Kamal terdiri atas 4 buah prasasti. Dua buah prasasti
masih dapat di baca pada baris-baris awal, sedangkan dua lainnya telah aus. Sebuah
prasasti tersimpan di Museum Nasional dengan nomor D.37, dikenal dengan
Prasasti Kawambang Kulwan. Tiga
prasasti lainnya terletak di selatan sendang (sumber air) di Dusun
Sendang Kamal. Nama lain dari prasasti ini adalah Prasasti Kawambang Kulwan.
Huruf yang dipahatkan pada Prasasti Kawambang
Kulwan terdapat di seluruh sisi dengan huruf dan bahasa Jawa kuna dan pada bagian bawah dihiasi dengan
pahatan hiasan bunga padma. Prasasti ini telah dibaca oleh J.L.A. Brandes
(seorang ilmuwan Belanda)
walaupun hanya 12 baris bagian awal pada sisi depan.
Sekitar pada tahun 1830 Maospati pernah beberapakali menjadi pusat
pemerintahan kerajaan. Bahkan
banyak pendapat yang mengatakan bahwa Prabu Dharmawangsa Teguh,dari wangsa Isyana Medang Kahuripan
beristana di wilayah ini, terbukti dengan banyaknya prasasti yang dikeluarkan
oleh kerajaan Medang di wilayah Maospati.
Sejarah Prasasti Sendang Kamal
Sekitar 70 tahun setelah masa pemerintahan Mpu Sindok dari Mataram Kuno (Medang),
diantara kurun waktu tersebut tidak didapat informasi mengenai pemerintahan
raja-raja hingga munculnya pemerintahan Raja Airlangga. Prasasti Kawambang
Kulwan berada di kurun waktu yang kosong itu, dengan angka tahun 913 S.
Walaupun nama raja pada prasasti ini tidak terbaca tetapi dari angka tahun dan
sumber data lain yang mendukung seperti kitab Wirataparwa yang ditulis tahun 918
S menyebut diantara tahun tersebut diperintah oleh Raja Dharmmawangsa Teguh.
Informasi yang didapat pada prasasti Kawambang Kulwan adalah berupa
penetapan sima di desa Kawambang Kulwan yang berupa sima swatantra dari sri
maharaja (Dharmmawangsa Teguh) yang diteruskan oleh Pu Dharmmasanggramawikranta
dan diterima oleh Samgat Kanuruhan Pu Burung tentang pendirian bangunan suci
untuk dewa Siwa dan adanya ajaran kitab Siwasasana
Upacara tersebut dihadiri oleh para samgat dari berbagai daerah di
sekitar desa Kawambang Kulwan. Prasasti berhenti pada bagian pemberian hadiah,
tidak tertutup kemungkinan terdapat kelanjutan dari isi prasasti ini di bagian
batu yang lain. Dalam prasasti ini dapat di katakan bercorak agama Hindu
Siwaisme,yang di buktikan dari kisah-kisah yang mendukung prasasti ini.
Keadaan umum pemandian sendang
kamal
Air yang digunakan pada pemandian
Sendang Kamal,berasal dari saluran air yang berada di pangkal pemandian.
Saluran ini menghubungkan antara kolam pemandian dengan sungai yang berada di
dekatnya. Dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi,untuk mengatur deras
aliran air yang masuk ke dalam kolam.
Nasi pecel khas magetan
Tidak ada yang lebih
menenteramkan di pagi hari selain merasakan kepulan uap hangat yang menyeruak
dari nasi yang baru selesai ditanak. Di berbagai daerah di Jawa Timur, nasi
hangat ini biasa dipadukan dengan pecel.
Pecel adalah makanan yang menggunakan bumbu sambal kacang
sebagai bahan utamanya yang dicampur dengan aneka jenis sayuran. Sayuran yang
dihidangkan antara lain kacang panjang, taoge, mentimun,
daun singkong,
dan daun kemangi.
Bumbu sambal kacang yang disiramkan di atas pecel disebut sambal pecel
yang terbuat dari campuran kencur, gula merah, garam, cabai, daun jeruk purut,
dan kacang tanah
sangrai yang dicampur, ditumbuk, atau diulek.
Di Jawa Timur, pecel biasa
dihidangkan dengan daun pisang dibentuk kerucut yang disebut pincuk. Pecel
pincuk Magetan, Jawa Timur, adalah salah satu varian pecel yang paling
terkenal. Biasanya di taburi petai cina (lamtoro), serundeng kelapa dan di
pamungkasi rempeyek sejenis kerupuk tipis dari tepung dengan taburan kacang
atau teri dan daun jeruk cincang menjadi teman sejati, menjadikan sajian ini
makin gurih dan nikmat. Aneka lauk yang biasa ditawarkan sebagai pelengkap adalah
tempe dan tahu goreng, telur, perkedel jagung. Harga sepiring nasi pecel
biasanya sesuai dengan jenis dan banyaknya lauk yang disantap.
Rabu, 08 Oktober 2014
Kerajinan Kulit
Industri rumah tangga kerajinan sandal batik di Desa
Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menembus pasar
luar negeri.
Dari ujung rambut hingga ujung kaki Magetan dapat menjadi
ide bagi industri rumahan. Di tangan perajin, alas kaki pun dapat mendatangkan
rezeki. Seperti halnya usaha yang dikelola pasangan suami istri Hendrik
Yulianto dan Ana Setyawati ini telah digeluti sejak lima tahun terakhir.
Awalnya pasangan ini sempat kesulitan modal dan pasar, namun kini sudah sangat
berbeda. Usaha ini tak kalah saing dengan usaha lain, setiap bulannya industri
sandal ini menghasilkan rata-rata 2.600 pasang sandal batik.
Selagi perhatian orang pada batik belum berpaling, sandal
batik buatannya mengambil ceruk yang cukup besar. Harga tiap pasang sandal ini
bervariasai dan terjangkau, antara 10rb sampai 20rb, harga tersebut tergantung
pada motif dan cara pembuatanya yang super ulet. Jika perajin lain mungkin
‘tumbang’ ketika dibanting oleh kondisi ekonomi yang membuat hasil produksi
tersendat-sendat di pasar, pengusaha yang satu ini tetap telaten membuat sandal
batik. Ketekunan dan keuletannya membuahkan hasil. Kini dia mampu menembus
pasar luar negeri di samping memenuhi pasar dalam negeri.
Pasar sandal batik ini sudah cukup menjanjikan. Selain
daerah lokal Magetan, sandal batik ini sangat berkembang pesat, mulai dari
Yogyakarta, Jakarta, Bali, hingga Kalimantan. Sandal batik ini juga banyak
dipesan sejumlah hotel dari berbagai daerah dan menembus pasar luar negeri di
antaranya Belanda, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Omset yang diraih juga lumayan banyak, yakni minimal
mencapai Rp20 juta setiap bulan. Sedangkan bahan baku limbah kain batik,
didatangkan dari daerah penghasil kain batik, di antaranya Solo, Yogyakarta,
dan Pekalongan dengan harga yang relatif sangat murah
Inilah suatu kebanggaan
tersendiri di Kabupaten Magetan, yang bisa membawa nama baik Kabupaten ini
hingga tingkat INTERNASIONAL.
Langganan:
Postingan (Atom)